Minggu, 07 Juni 2020

Multitasking malah bisa membuat produktivitas seseorang menukik tajam.

CTQQ.Multitasking merupakan suatu hal yang kerap dialkukan seseorang untuk meningkatkan produktivitas. Cara ini bisa membuat seseorang menjadi lebih efisien dalam menghabiskan waktu dan bekerja.


Walau selama ini multitasking kerap menjadi cara bagi seseorang untuk lebih produktif, namun penelitian membuktikan sebaliknya. Multitasking malah bisa membuat produktivitas seseorang menukik tajam.

Dilansir dari The Health Site, hasil penelitian mengungkap bahwa melakukan berbagai tugas secara bersamaan bisa menyebabkan stres, kesedihan, serta ketakutan. Hal ini selanjutnya berdampak pada lingkungan kerja yang semakin tak sehat.

Terjadinya gangguan yang konstan dalam bekerja secara bersamaan seperti mengetik sambil menjawab telepon bisa mengakibatkan munculnya masalah. Selanjutnya, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental yang kamu miliki.

Emosi tak menyenangkan yang dialami oleh seseorang ini selanjutnya bisa menimbulkan konsekuensi negatif pada kondisi kantor secara keseluruhan. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa seseorang yang melakukan multitasking cenderung lebih sedih secara signifikan dibanding mereka yang tidak melakukannya.

Rasa takut juga dialami oleh seseorang yang melakukan multitasking ini. Menurut Ioannis Pavlidis, direktur dari Computational Physiology Laboratory di University of Houston mengungkap bahwa multitasking memberi beban mental yang berlebihan pada seseorang.

Menurut Pavlidis, hal ini berhubungan dengan meningkatnya stres serta kesedihan. Namun, dia mengungkap bahwa munculnya rasa takut yang simultan ini membuat seseorang bersiap untuk gangguan selanjutnya.

Munculnya emosi negatif ini bisa terjadi secara terus-menerus selama jam kerja bagi banyak orang. Selanjutnya hal ini bisa mempengaruhi budaya perusahaan serta lingkungan kerja.

"Kondisi emosional ini bisa menyebar pada kelompok di tempak kerja melalui proses yang sacara sadar maupun tak sadar melibatkan kondisi emosional atau respons psikologis," tulis penelitian tersebut.



Lokasi:indonesia Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar