Simak penuturan Lauren Meyers, profesor biologi integratif dari University of Texas di Austin yang bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk melacak seberapa cepat penyebaran COVID-19, yuk!
1.Berdasarkan analisis data, jumlah kasus baru berlipat ganda seminggu sekali
Lauren Meyers dan CDC menganalisis data yang paling awal keluar dari Wuhan, Tiongkok. Hasilnya, ditemukan bahwa jumlah kasus baru berlipat ganda setiap seminggu sekali, jelasnya kepada KXAN.com, media lokal di Austin.
Selain itu, mereka juga mengumpulkan data dari 450 kasus di 93 kota di Tiongkok. Ditemukan bahwa lebih dari 10 persen orang terinfeksi oleh orang lain yang belum menunjukkan gejala. Menurut Lauren Meyers, sebagian kecil orang akan menyebarkan virus sebelum mereka tahu kalau dirinya sakit atau merasakan gejala.
2.Virus bisa menyebar jauh lebih cepat melalui pertemuan massa atau kerumunan
Lebih lanjut, Lauren Meyers mengatakan bahwa datang ke pertemuan massa akan mempercepat penularan COVID-19. Oleh karena itu, perlu diadakan pembatalan pertemuan massa sebagai bentuk intervensi dan kunci untuk menghentikan penyebaran virus.
Menurut pernyataan World Health Organization (WHO) di laman resminya, definisi pertemuan massa adalah jika jumlah orang yang dihimpun begitu besar. WHO memberi contoh pertemuan massa, misalnya ajang olahraga internasional seperti olimpiade dan piala dunia. Selain itu, acara keagamaan internasional seperti ibadah haji juga dianggap sebagai pertemuan massa.
3.Jarak rantai penularan dari satu orang ke orang lain adalah empat hari
Salah satu pertemuan besar di Austin, Texas yang rutin diadakan adalah South by Southwest (SXSW). Untungnya, acara ini telah dibatalkan demi keamanan dan keselamatan bersama serta mengendalikan penyebaran virus, melansir laman KXAN.com.
Menurut Lauren Meyers, waktu rata-rata antara satu orang sakit ke orang berikutnya dalam rantai penularan adalah empat hari. Oleh karena itu, pembatalan pertemuan massa dan kerumunan merupakan keputusan paling bijaksana.
Ini juga dilakukan untuk mencegah ekspansi geografis, di mana sekelompok orang yang datang dari seluruh penjuru dunia, tanpa tahu status kesehatan orang lain di sekitarnya, lalu kembali ke rumah mereka. Contoh paling nyata adalah di Indonesia, terjadi penyebaran COVID-19 secara masif di berbagai provinsi setelah sekelompok orang menghadiri acara keagamaan massal di salah satu provinsi.
Agen Poker, bandar poker, Domino, Bandar Q, bandarkiu, capsa, capsa susun, aduQ, adu q, Online, Terpercaya di Indonesia, Bonus Terbesar
0 komentar:
Posting Komentar